Seni Teater

Teater (dalam bahasa Inggris: teater atau teater; Teater Prancis; Theatron Greek (θέατρον) adalah seni peran (drama) yang menampilkan kisah nyata di atas panggung. Cerita yang disajikan biasanya memiliki pesan moral yang tersirat dan dapat dijadikan pelajaran hidup oleh penontonnya.

Teater adalah bentuk seni yang lahir di era Yunani klasik. Kemudian, sekitar 500 SM Itu dimainkan oleh para pendeta di altar, dan salah satu adegannya adalah upacara pengorbanan kepada para dewa. Kemudian, bentuknya berubah pada zaman Athena, pengorbanan digantikan oleh peran lawan, yang dihukum atas kehendak masyarakat dan mati untuk semua orang. Fungsi teater sendiri adalah sebagai ritual atau upacara, seni atau estetika, hiburan, media pendidikan dan juga sebagai sarana ekspresi. Seni teater terbagi menjadi beberapa jenis dalam penyebarannya yaitu tradisional dan modern.

Teater tradisional banyak mengungkap wacana kearifan lokal, sehingga merupakan cara untuk mewariskan pengetahuan hidup atau nilai-nilai kebaikan. Teater dapat menghibur sekaligus berfungsi sebagai tempat pendidikan moral masyarakat. Teater merupakan bagian penting dalam membangun masyarakat yang harmonis. Ini juga termasuk membiasakan diri untuk menonton berdampingan dengan orang lain di industri yang berbeda suku, bahasa, adat, dan agama. Teater tradisional tidak memisahkan aktor dari penonton. Batasan kabur, memungkinkan penonton langsung untuk menjadi bagian dari pertunjukan setiap saat. Teater tradisional terkait dengan ritual, adat istiadat, tradisi dan budaya setempat (termasuk bahasa daerah). Hidupnya terus bertautan dengan konsep kebersamaan atau kekeluargaan, dirangkai dengan semangat gotong royong. Seni pertunjukan dalam teater tradisional, tari, musik dan suara saling melengkapi secara sinergis.

Teater modern mengambil model Barat sebagai acuan. Teater terpisah dari seni tari, seni suara dan musik. Kehadirannya merupakan bagian dari produk artistik yang mengarah pada industri. Bentuk teater modern Indonesia adalah teater modern tradisional, teater modern Renaisans, dan teater modern kontemporer. Teater modern tradisional menggunakan konsep, arketipe, teknik dan pertunjukan yang tidak berubah dari teater Barat, hanya disesuaikan dengan alam dan menggunakan bahasa Indonesia. Teater modern pembaharuan adalah teater yang mencoba memasukkan unsur teater tradisional sebagai gaya dalam pementasannya. Seniman teater mulai mempertanyakan teater modern saat ini. Muncul kesadaran baru bahwa teater tradisional modern belumlah mapan sebagai teater nasional. Komunitas teater Indonesia sadar bahwa di dalam dirinya terkandung teater tradisional yang harus dilestarikan. Pada saat yang sama, yang ketiga adalah teater modern kontemporer yang mencoba mendobrak teater tradisional dan teater pembaharuan. Seniman mencoba memadukan unsur-unsur yang ada di dunia untuk kepentingan teater.  


 

Time

Follow us on Twitter

Stats

Gallery