Ternyata Musik Bisa Jadi Sumber Belajar Matematika Loh! Yuk Simak Penjelasannya!

 

Ternyata Musik Bisa Jadi Sumber Belajar Matematika Loh! Yuk Simak Penjelasannya!

Kesenian marawis adalah musik bernuansa religi yang berkembang sebagai kebudayaan nusantara di beberapa daerah yang ada di Indonesia seperti Provinsi Kepulauan Riau. Praktis matematis yang dituangkan dalam bentuk kesenian disebut dengan etnomatematika. Pada kesenian Marawis eksplorasi terhadap etnomatematika sangatlah kaya seperti unsur corak yang ada pada alat musiknya. Alat musik Marawis yang terdapat unsur cora
knya yaitu Hajir, Marwas, dan Darbuka.


Gambar. Alat musik dalam Kesenian Marawis Klasik. 


Berikut penjelasan tersehadap unsur etnomatematika yang terdapat pada corak ketiga alat musik Marawis tersebut:

  1. Hajir

Gambar. Alat musik Hajir


Terdapat 5 bagian pada corak alat musik ini yang dibuat secara berulang menyelimuti badan dari alat dengan 3 jenis corak yang berbeda. Corak bagian 1 dan 5 bentuknya sama dan saling berhadapan dengan pola berulang 33 kali. Corak bagian 2 memiliki bentuk yang sama dengan bagian 4 serta ukuran yang sama persis sejumlah 6 buah.

Gambar. Corak pada alat musik Hajir.


Corak bagian 3 memiliki 2 jenis yang antara keduanya dibuat berseling berurutan dengan pola ABABAB satu sama lain sejumlah 3 buah. Ternyata dalam pembuatan corak ini terdapat perbedaan teknik pada bagian tertentu. Untuk bagian 1 dan 5 pembuatannya menggunakan mal yang dibentuk banyak corak dengan bentuk sama lalu dilukis menggunakan cat minyak. Disinilah dapat ditemukan konsep matematika translasi yang merupakan perpindahan suatu titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu tanpa adanya perubahan bentuk serta ukuran. 


Gambar. Konsep translasi corak bagian 1 dan 5


Sedangkan untuk bagian 2, 3, dan 4 mal dibentuk dengan satu corak saja yang nanti digeser untuk menghasilkan bentuk yang sama. Jika dilihat secara keseluruhan maka ditemukan lagi konsep matematika lainnya yaitu konsep refleksi, simetri lipat, sudut lancip, serta bentuk lingkaran.


  1. Marwas

Alat ini hanya memiliki 1 bagian corak saja yang dibuat berulang sejumlah 4 buah menyelimuti badan alat.  Seperti halnya pembuatan corak pada Hajir, corak pada Marwas dilukis dengan cat minyak menggunakan cetakan mal yang pada prosesnya mal digeser untuk melukis bentuk yang sama dengan konsep translasi.

Gambar. Konsep translasi pada corak alat musik Marwas.


Pada corak ini juga ditemukan konsep refleksi, simetri lipat, sudut tumpul, serta bentuk lingkaran.

     



Gambar. Konsep refleksi dan simetri lipat pada corak alat musik Marwas. 

Gambar. Sudut tumpul dan lingkaran pada corak alat musik Marwas.


  1. Darbuka

Corak pada alat ini juga terbagi dalam 5 bagian. Berikut gambaran dari setiap corak tersebut:


Corak bagian tutup Darbuka dibuat berulang sebanyak 30 buah, corak bagian 1 terdiri dari 3 jenis yang dibuat berseling berurutan dengan pola CBABABA, corak bagian 2 dibuat berulang sebanyak 4 kali, corak bagian 3 terdiri dari 2 jenis yaitu jenis A yang dibuat sebanyak 30 buah dan B sebanyak 15 pasang, corak bagian 4 terdiri dari 2 jenis yang dibuat saling berseling dengan pola ABABAB masing-masingnya berjumlah 3 buah, serta yang terakhir corak bagian 5 berjumlah 17 buah. Sama dengan alat sebelumnya, proses pembuatan menggunakan mal dan cat minyak. Konsep matematika yang digunakan pun sama, yaitu translasi, refleksi, simetri lipat, simetri putar, sudut lancip, dan bentuk lingkaran.

Gambar. Konsep simetri putar pada corak bagian 3

                   


Gambar. Konsep translasi pada corak bagian 1 (a), bagian 2 (b), bagian 3 (c), dan bagian 4 (d).   


 Gambar. Konsep translasi pada corak bagian tutup darbuka (a), corak bagian 1 (b), bagian 2 (c), bagian 3 (d), bagian 4 (e), dan bagian 5 (f).

Gambar. Konsep sudut lancip dan lingkaran pada corak bagian 1 (a), bagian 2 (b), bagian 3 (c), bagian 4 (d), dan bagian 5 (e).



 

Time

Follow us on Twitter

Stats

Gallery