Seolah
tidak pernah puas dengan penampilannya,divisi tari dan divisi musik kembali
menghiasi panggung Aula Gubernur Sumatra Barat. Sabtu, 21 Mei 2016 dalam
rangkaian acara Temu Ilmiah Nasional Psikosomatis bagian penyakit dalam. Kedua
divisi ini kembali memancing heboh teriakan dan tepuk tangan penonton malam itu.
Pesiapan
yang matang, dimulai dari latihan sampai gladi bersih, semuanya di penuhi
dengan semangat dari kedua divisi. Sampailah di hari H, semua mulai bersiap pukul 15:00 WIB, riasan
wajah pemain perempuan, kostum hingga suntiang, semuanya selesai tepat pada
waktunya. Hampir pukul 8 barulah lampu
seketika mati, pantun wan musi bersahutan dan akhirnya tarian dimulai, silat sebagai suatu kekasan di minang kabau
di kemas dalam bentuk perkelahian,
puncak perkelahian di hebohkan dengan riuh penonton. Penari perempuan
seolah tak mau kalah dengan lenggokannya.
Siriah langkok pun di hantarkan ke tamu-tamu penting oleh 3 wanita
cantik dengan suntiang besar nan berkilauan diiringi lembutnya bunyi bansi.
Seolah menjadi puncak tarian penari laki-laki dan perempuan pun menari
berpasangan dengan bantuan salendang tanpa bersentuhan, hal ini menjadi penerapan salah satu budaya
minang adat basandi syarak basandi
kitabullah. Ditutup dengan arak-arakan pemusik dan penari keluar diikuti
riuh penonton yang berdecak kagum.
Ini dia beberapa gambar yang didapatkan dari acara Temu Ilmiah Nasional Psikosomatik 21 Mei 2016 kemarin